Tradisi “Saweran” Sambut Hari Bhakti Adhyaksa Tahun 2012

Peringatan Hari Ulang Tahun Kejaksaan yang dikenal sebagai Hari Bhakti Adhyaksa tahun 2012 diselenggarakan secara sederhana. Berbagai kegiatan termasuk acara jalan santai diikuti seluruh jajaran di lingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Setelah mengikuti jalan santai, peserta yang notabene karyawan kejaksaan mengikuti berbagai cara termasuk acara olah raga tarik tambang dan panggung hiburan, Rabu (18/07).

Tema Hari Bhakti Adhyaksa tahun 2012 ini adalah, “ Melalui HBA, Kejaksaan Tinggi meningkatkan solidaritas korps guna mewujudkan peningkatan hukum yang berorientasi pada keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum dengan mengutamakan hati nurani.”

Dalam acara panggung hiburan itu dilakukan pula tradisi menyebar uang yang di lingkungan Kejati Jateng dikenal sebagai “Saweran” yang dilakukan oleh pimpinan instansi tersebut. Tentu saja Saweran menjadi acara yang paling ditunggu oleh karyawan di lingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

Menurut beberapa petugas catering yang tengah menyiapkan kelengkapan prasmanan serta beberapa saksi mata lainnya yang melihat saweran, uang yang disebar terdiri dari seratus ribuan, lima puluh ribuan dan dua puluh ribuan. “Segepok pak, yang disebar,” kata lelaki petugas catering sambil memperlihatkan jarak sekitar 15 cm antara ibu jari dan telunjuk tangannya.

Salah seorang karyawan cleaning service di lingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah yang ogah disebut namanya mengaku ikut rebutan uang. Tapi karena tubuhnya letoy, ia mengaku hanya mendapat Rp 50.000. Tetapi yang bertubuh kuat, tentu saja bisa mendapatkan uang saweran yang ditebarkan dari atas panggung, hingga berjumlah melebihi yang didapat petugas cleaning service itu.

“Tapi Bagong supir, dia mendapat sampai satu juta,” kata petugas cleaning service itu kepada Jateng Time.

Namun dalam sambutannya pada acara syukuran Hari Bhakti Adhyaksa, Kajati Jateng Bambang Waluyo mengatakan hendaknya melihat acara tradisi Saweran jangan dari pandangan yang negatif, tapi dari segi yang positif sebagai simbol kebersamaan.

Kemudian acara pemotongan pucuk tumpeng oleh Kajati Jateng Bambang Waluyo yang diserahkan kepada Jaksa termuda Meyer Volmar Simanjuntak SH. Disusul pemotongan pucuk tumpeng oleh Wakajati Jawa Tengah, Ajambar SH yang diserahkan kepada Muhamad Iwan Maulidta sebagai TU termuda di lingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.