BUDAYA ZIARAH KUBUR SETELAH SHOLAT IDUL FITRI

Akhmad.S. Gema takbir mengawali rutinitas sebagai tanda telah masuk 1 syawal dimana semua umat islam akan merayakan kemenangan sebulan berperang melawan hawa nafsu atau lebih di kenal dengan puasa ramadan. Lantunan takbir akan dilakukan semalam suntuk, yang kemudian dilanjutkan dengan sholat id di masjid atau lapangan terbuka.

Tahapan ini akan dilanjutkan dengan ziarah kubur. Ini dilakukan tidak untuk semua umat muslim di dunia, ada yang melakukan ada yang yang tidak. Terlepas dari semua pemahaman tentang hukumnya ziarah kubur, namun demikian bagi yang tetap melakukan ziarah kubur hal ini justru di jadikan agenda rutin tiap datangnya idul fitri.

Bertempat di lokasi makam yang di kenal dengan makam MBAH MAREKAN, jum’at ( 17/ 7/ 205 ) sekitar pukul 07.30 wib, kyai IMRON  warga kampung pandean keluran bintoro Kabupaten Demak berdiri di tengah-tengah kerumunan orang yang tidak lain adalah semua kerabatnya. Kyai  IMRON dalam tausiahnya menyatakan ..” Setelah sebulan berpuasa, memberikan zakat fitrah serta melakukan sholat idul fitri, akan lebih baik bila di sempurnakan dengan ziarah kubur. Dengan Ziarah kubur kita akan mendo’akan orang tua, kerabat  juga arwah tokoh yang berperan dalam  syiar agama islam” Lebih lanjut Kyai IMRON menegaskan “ Dengan Ziarah kubur kita bisa tahu silsilah serta hubungan kekerabatan sesama muslim, bersilaturahmi, saling mema’afkan dan juga saling mendo’akan sehingga ukuwah islamiyah akan tetap erat terjaga. Dan tidak kalah penting ketika kita berada di areal kuburan kita bisa tahu dan meyakini sehebat apapun kita…ketika saatnya kita semua akan mati juga..”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.