HARI AIDS SEDUNIA DEMAK SUMBANG 998 PENDERITA

Upaya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS diseluruh dunia pertama kali dicetuskan Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di World Health Organization (WHO) milik PBB di Jenewa, Swiss. Konsep ini didasari karena hingga saat ini belum ada ilmuwan yang mampu menemukan cara terbaik untuk mengobati AIDS.

Hal inilah yang memacu kesadaran seluruh komunitas internasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya virus mematikan ini, namun tidak mengucilkan para penderita hingga pada Pertemuan Menteri-Menteri Kesehatan Sedunia 1 Desember 1988 membahas program untuk pencegahan AIDS. Sejak saat itu, organisasi-organisasi internasional serta yayasan amal diseluruh dunia mulai memperingati Hari AIDS Sedunia tiap tanggal 1 Desember.

Hingga saat ini diketahui jumlah penderita Aid’s diperkirakan 36.900.000 orang hidup dengan HIV/AIDS diseluruh dunia, 998 orang dari kabupaten Demak. Jumlah penderita yang sudah tergolong sangat darurat bagi kabupaten Demak yang berbanding terbalik dengan data dari Dinkes dan LSM Gapoera Demak hanya sejumlah 277 orang ( jt, 30/10/2015).

Hasil investigasi JT, senin (30/11/2015) dari berbagai sumber LSM peduli Aids namun  meminta hanya jumlah saja yang diperbolehkan disebut menyatakan “ Jumlah penderita Aids sesuai KTP yang di miliki sebagai penduduk Demak dibeberapa lokalisasi, Panti Pijat, PUB dan tempat Karaoke Semarang, Kendal, Ungaran dan Bandungan kemudian ditambah jumlah 277 pasien dari Dinkes Demak ditemukan angka 998 orang Demak mengidap Aids. Dari angka tersebut ditemukan paling banyak di usia produktif  karena mereka cenderung melakukan perilaku sex bebas . Harusnya ini sudah dianggap serius oleh Pemkab Demak agar ada upaya nyata mencegah atau mengurangi jumlah penderita. Kalau upaya mencegah Aids terlambat dilakukan tidak menutup kemungkinan jumlah pasien Aids ber-KTP Demak akan bertambah pesat. Pemkab Demak pasti sudah tahu tempat-tempat apa yang subur menjadi wahana penyebaran penyakit ini, karena menurut pantauan kami di Demak sendiri dan sekitarnya keberadaan Karaoke serta sejumlah penyakit masyarakat lainya bebas tanpa ada tindakan. Jadi jangan heran kalau jumlah pasien Aids Demak sangat banyak yang virusnya di bawa dari pasar sex bebas. Sudah saatnya Pemkab Demak bangkit melawan Aids…”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.