JANGAN INJAK INDAHNYA TERUMBU KARANG KARIMUNJAWA

Salah satu andalan kegiatan wisata yang mampu menarik jutaan wisatawan baik domestik bahkan manca negara untuk mengunjungi Kabupaten Jepara di Kepulauan Karimunjawa adalah snorkeling atau selam permukaan. Namun sayangnya kegiatan snorkeling ini berdasakan pengalaman dan fakta yang terjadi dikawatirkan bisa merusak ekosistem laut dangkal Karimunjawa yang  eksotik terutama terumbu karang yang indah di taman Nasional Karimunjawa .
Camat Karimunjawa Taksin beberapa waktu lalu mengatakan “Meskipun kerusakan belum begitu parah namun kegiatan ber-snorkeling yang di lakukan  siapa saja harus mentaati serta mengedepankan aturan yang sudah ditentukan . Hal ini dilakukan untuk menjaga ekosistem laut agar tetap terjaga keindahannya “.

“ Beberapa spot untuk snorkling memang sudah di temukan ada terumbu karang yang rusak , salah satu penyebabnya adalah karang -karang tersebut diinjak wisatawan saat snorkeling , “ lanjutnya.

Untuk mengatasi dan meminimalisir agar terumbu karang karang tidak semakin rusak , pihaknya menghimbau kepada siapa saja baik wisatawan maupun pengelola biro perjalanan wisata serta guide untuk mentaati batasan- batasan spot snorkeling .

“ Bagi pengelola biro perjalanan wisata dan guide harus memberikan pendampingan dan pemahaman kepada wisatawan saat agar bersnorkling bijak. Agar tidak sembarangan menginjak karang untuk pijakan, “ himbaunya .

Sementara itu Bambang S kepada JT via telp ( 10/10/2015 ) menyatakankeindahan bawah laut di beberapa spot snokling tak seindah dan eksotik dulu saat kunjungan wisatawan ke Karimunjawa belum begitu ramai.semua pihak juga menyayangkan ativitas snorkeling beberapa wisatawan yang tanpa kontrol. Mereka dapat dengan leluasa menginjak karang untuk berfoto di dalam air tanpa peduli bahwa karang yang di injak akan rusak, sebisa mungkin sebelum snorkling selalu saya sosialisasikan untuk tidak menginjak Terumbu karang , minimal mereka saya bawa ke spot snorkeling yang karangnya sudah mati”.

Diakui Pemkab Jepara saat ini sebagian besar warga Karimunjawa memang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Namun, jika aset pariwisata Karimunjawa, keindahan alam terutama keindahan bawah laut Karimunjawa yang juga beberapa wisatawan menyebut Second Paradise in Java ini tidak dijaga kelestariannya dipastikan dapat mempengaruhi kunjungan wisatawan yang secara tidak langsung menjadi andalan PAD kabupaten Jepara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.