Pertanyaan tentang keberadaan tulisan berjalan ( Running Text ) yang di temukan pada saat Pameran Nasional Potensi Desa di Alun-alun Demak (6-8/11/2015) oleh Marwan, Timses Paslon Harum kepada Panwaslu dalam acara Sarasehan Sosiolisasi Pemilukada di RM Pondok Ikan sebelah terminal Demak, Sabtu (14/11/2015) pukul 11.30 WIB. Menurut Marwan keberadaan tulisan berjalan yang berbunyi “ BISMILLAH INSYAALAH DADI ” berada di stand unggulan Desa Mlatiharjo pada acara Pameran Nasional di nilai tidak tepat ,layak di nilai kampanye terselubung dan harus di usut tuntas.
“ Dengan adanya slogan yang di nilai banyak pihak berbau kampanye dari salah satu paslon, berada di lokasi umum di tambah lagi itu acara Pameran Nasional apa tindakan yang akan dilakukan Panwaslu…” Tanya Marwam timses Harum dari partai Gerindra di sesi tanya jawab yang di moderatori LSM LCKI Demak.
Pertanyaan tanpa di duga peserta yang terdiri dari timses ke 3 paslon, Panwaslu, KPU, LCKI, dan utusan organisasi mahasiswa Demak tak pelak menjadi buah bibir. Tindakan ceroboh atau mungkin di sengaja oknum yang membuat papan informasi jenis Running Text di acara tersebut ternyata sudah di buktikan beberapa orang setelah beredar di MedSos dan Media Online dan di nyatakan benar, namun esoknya Running text tersebut sudah tidak ada.
Menanggapi pertanyaan Marwan, Panwaslu menjawab “ Pada saat itu kami berada di Jakarta, kami tidak tahu dan sampai sekarang tidak ada yang melaporkan kejadian itu pada kami. Kami akan tindak setelah kami mempunyai bukti adanya penyimpangan proses pemilukada…”
Kepada JT salah seorang peserta sarasehan menyatakan “ Inilah saatnya harga diri Panwaslu Demak di pertaruhkan. Sumpah jabatan, netralitas dan keberanian Panwaslu menjadi tolok ukur berpolitik. Beranikah Panwaslu menindak karena slogan Bismillah Insyaallah Dadi adalah slogan kampanye pasangan nomer urut 2 yang semua orang juga tahu nomer 2 adalah Bupati Demak…”
