HIBURAN KETOPRAK DI DESA BUNGO WEDUNG DEMAK PENUH SESAK

Sudah menjadi tradisi warga desa Bungo kecamatan Wedung kabupaten Demak setiap 7 hari setelah Idul Fitri menggelar acara Sedekah Bumi  ( Syawalan ) yang di mulai dengan prosesi adat larung laut siang hari dan dilanjutkan pementasan budaya jawa Ketoprak. Seperti yang terjadi pada Sabtu ( 25/ 7/ 2015 ) acara hiburan rakyat ini di mulai sekitar pukul 14.00 Wib menyedot perhatian warga Desa Bungo dan sekitarnya. Group ketoprak gabungan dari Purwodadi dan Demak sangat memukau warga. Terik matahari di siang hari waktu lakon pertama tidak menyurutkan animo warga sebagai ekspresi rasa syukur selepas sebulan berpuasa. Pengamatan JT di lapangan acara syawalan ini seperti pasar malam yang meriah. “ Ini sudah tradisi tiap tahun bagi warga Desa Bungo yang termasuk daerah pesisir pantai Jawa cukup haus hiburan, dan budaya jawa masih melekat di sendi-sendi kehidupan warga..” ungkap Supriyanto Lintang salah satu personel group ketoprak asal Demak yang ternyata berprofesi sebagai guru. Episode ke dua ( 2 ) di lanjutkan pada malam hari pukul 20.00 Wib tambah meriah, penonton semakin banyak sehingga pendapatan pedagang “ Tiban “ bertambah.  Baik pria, wanita, remaja, anak-anak bahkan para lansia dengan santai duduk beralas tikar, jongkok bahkan berdiri menikmati suguhan Ketoprak dalam rangka Syawalan. Acara meriah ini berlangsung sampai menjelang pagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.