Selama Setahun, LGN-OTA Santuni 854 Anak Asuh

Headline, Jepara, Sosial1935 Dilihat

JEPARA-Selama tahun 2014, Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGN-OTA) Kabupaten Jepara berhasil memberikan bantuan kepada 854 anak asuh dan 25 siswa terancam putus sekolah. Bantuan diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama, 5 Juni 2014 untuk 462 anak asuh yang terdiri dari 231 siswa SD, 87 siswa MI, 66 siswa SMP dan 78 siswa M.Ts. Besarnya bantuan masing-masing Rp. 100.000 untuk siswa SD/MI dan Rp. 200.000 untuk siswa SMP/M.Ts. Bantuan diberikan berupa alat tulis dan tas sekolah. Juga diserahkan bantuan kepada 25 siswa SMA, MA dan SMK terancam putus sekolah yang masing-masing anak mendapat Rp. 1 juta.

Tahap kedua diserahkan pada 25 dan 27 November 2014 untuk 392 anak asuh yang terdiri dari 173 siswa SD, 74 siswa MI, 66 siswa SMP, dan 79 siswa M.Ts. Sementara bantuan untuk siswa SMA, MA dan SMK yang terancam putus sekolah diberikan pada 4 Desember 2014 kepada 25 siswa.

Menurut Ketua LGN-OTA Kabupaten Jepara, Yuliati Junaidi, karena keterbatasan anggaran, belum semua anak asuh bisa diberikan bantuan LGN-OTA karena keterbatasan dana yang dimiliki. Atas keberhasilan pemberian bantuan ini, Yuliati Junaidi memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih Pemerintah Kabupaten Jepara, para pejabat eselon II dan III, organisasi kemasyarakatan, BAZNAS Kabupaten Jepara, BUMD, masyarakat umum dan pihak-pihak lain yang turut memberikan berbagai macam bantuan. Ia berharap agar bantuan yang diberikan dapat berkesinambungan sehingga dapat membantu pemerintah menyukseskan wajib belajar 9 tahun.

Sinergi berbagai pihak

Menurut Yuliati Junaidi, keberhasilan LGN-OTA yang setiap tahun memberikan bantuan kepada anak asuh dan siswa terancam putus sekolah merupakan kerjasama banyak pihak dan upaya pengurus baik tingkat kabupaten maupun kecamatan yang tak kenal putus asa dilandasi keikhlasan. “Jika dihitung nilai bantuan untuk masing-masing anak, jumlah ini bisa dibilang sedikit. Tetapi meskipun kecil, bantuan ini tidak akan terwujud tanpa jerih payah pengurus, uluran tangan pemerintah daerah dan kepedulian donatur, baik organisasi maupun perorangan” kata Yuliati Junaidi.

Ditambahkan, ke depan, LGN-OTA Kabupaten Jepara masih menghadapi tugas berat karena terbatasnya dana dari APBD Kabupaten Jepara, berkurangnya dana yang dihimpun dari donatur karena donatur purna tugas dan mutasi jabatan, dan belum semua FKKOTA dapat menjalankan fungsinya dalam mendukung penggalangan dana dan pendataan anak asuh yang telah lulus SD/MI agar bisa berkesinambungan hingga tamat SMP/MTs. Oleh karena itu, selain terus menampung dan menggalang bantuan dari berbagai pihak, LGN-OTA Kabupaten Jepara juga selalu melakukan updating data anak asuh agar diketahui jumlah anak asuh secara riil dan mempermudah pemberian bantuan di tahun-tahun berikutnya. (Wah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.