MANTAN PENYABU, HANYA DENGAN PETRUS NARKOBA BISA DI BASMI

 

 

 

 

 

 

12359910_10204447774148417_1476623381051810751_n

 

Jepara– Genderang perang Buwas vs kartel narkoba mulai panas. Sukses libas Jepara dan Tanah Abang, BNN Buwas menuai banyak dukungan dan pujian.

Kesadaran akan bahaya narkoba serta dukung berantas narkoba mulai menggeliat. Gunawan Cheen (45) mantan pemakai narkoba ( penyabu ) kepada jt, Jum’at (29/1/2016) menyambut gembira Buas libas narkoba.

Penyabu warga Jepara keturunan yang dulu sempat menikmati barang haram selama 3 tahun menegaskan “ aku dulu penyabu tulen. Tiada hari tanpa sabu, aku cari barang di perbatasan Kudus-Jepara. Aku kini sadar setelah kere dan sempat masuk rumah sakit. Semua pengedar narkoba anjing yang perlu di basmi abis. Kaki tangan pengedar narboba banyak banget, bahkan mereka bisa beli aparat yang rendah mentalnya….”

Kan mereka di hukum berat…? pancing jt agar Gunawan Cheen buka rahasia.

“ Gak ada pengaruh cuma di hukum berat bahkan di hukum mati. Justru banyak bandar besar di penjara malah sukses gerakan antek-anteknya di luar. Hanya ada satu cara berantas narkoba di Indonesia, hidupkan lagi Penembak Misterius ( petrus ) seperti yang pernah di usulkan pak Buwas. Aku setuju sekali. Perkara ada HAM biarin aja. Emang HAM pernah peduli dengan nasib generasi penerus Indonesia…? lawan aja sekalian orang-orang HAM itu juga pakai Petrus. Justru ada HAM bandar narkoba malah aman Polisi dan Tentara gak ada yang berani….” imbuh mantan penyabu geram.

Seperti pernah di beritakan di berbagai media masa Buwas pernah melontarkan ide hidupkan lagi Petrus untuk memberantas narkoba di Indonesia karena Buwas menilai peredaran narkoba sudah di luar batas dan perlu segera di berantas habis agar generasi muda selamat dari narkoba.

Terpisah, seorang pengamat politik senior menyatakan sangat setuju dengan usul Buwas menghidupkan lagi Petrus untuk memberantas kartel narkoba di Indonesia “Hukum yang berlaku di Indonesia justru lemah dan cenderung hanya membatasi peredaran narkoba tapi justru cenderung tidak memberantas peredaran narkoba secara nyata. Bahkan justru banyak terjadi gembong narkoba yang di sel di dalam tahanan malah berkolaborasi dengan sipir penjara. Genbong dan sipir seakan meniru kartel-kartel narkoba di luar negeri. Aparat keamanan malah kalah sama penjahat. Mungkin ini saatnya Petrus menjadi satu-satunya hukum bagi pengedar narkoba…”  ( jt-jepara )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.