DENJAKA ATAU KOPASSUS YANG AKAN GANTIKAN DENSUS 88 BURU SANTOSO

Poso-Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksamana Muda TNI (Purn) Solaiman B Ponto, Senin (28/3/2016) angkat bicara menanggapi gaduhnya perburuan terhadap gembong teroris yang paling di buru di Indonesia, Santoso alias Abu Wardah.

Solaiman menegaskan sudah saatnya TNI ambil alih operasi Tinombala dan menangkap kelompok Santoso, karena sudah meresahkan dan sudah sesuai undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Di mana dalam pasal 7 ayat 2, tugas operasi TNI selain perang sekaligus mengatasi gerakan separatisme bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata dan mengatasi aksi terorisme.

“Kalau Santoso punya pengikut banyak maka penyelesaiannya boleh dengan operasi militer oleh TNI dengan menurunkan pasukan elit TNI…” ungkap mantan komandan BAIS.

Dorongan agar TNI mengambil alih perburuan terhadap kelompok Santoso juga sempat diutarakan Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa, pengejaran Santoso dan kelompoknya seharusnya lewat operasi gabungan dengan melibatkan pasukan khusus yang di punyai TNI, bukan hanya mengandalkan Densus 88 Antiteror.

Bahkan Desmond menduga seolah ada pembiaran sehingga kelompok Santoso tak ditangkap. Tidak heran jika ada isu Santoso sengaja tidak ditangkap dan menunggu momen yang pas.

“Kenapa Kopassus atau Denjaka atau pasukan elit lainya enggak dilibatkan dari dulu, kesannya kan seperti dipelihara…” kata Desmond.

“Seharusnya pakai operasi gabungan dari dulu. Kalau hanya Densus 88 nanti mereka salah bunuh lagi. Kan sudah ada yang begitu, ada penolakan dari masyarakat sekarang atas Densus 88. Ada Denjaka dan sebagainya milik TNI. Kenapa tidak dilibatkan…?” imbuh politisi Gerindra. (jt-jakarta)

images (64)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.