HINA JOKOWI, POLISI DAN WANITA INDONESIA, BULE PERANCIS DI DOR

jt.com-kuta –“Ini pelajaran bagi warga asing yang ada di Indonesia, hati-hati kalau bertamu di Indonesia, harap sopan dan tidak bikin ulah. Indonesia punya harga diri dan aturan. Inilah ganjaranya kalau bule berani bikin onar di Indonesia, melecehkan wanita Indonesia, menghina Polisi bahkan menghina Presiden Jokowi. Tembak mati saja…” ungkap salah satu ketua adat, kuta Bali kepada awak media, Kamis (5/5/2016)

Amokrane Sabet (49), bule asal Perancis yang di kenal suka bikin onar di pulau Bali terpasa dihadiahi timah panas karena melawan Polisi ketika hendak diamankan, bahkan sebelumya bule ini sempat menusuk leher dan dada seorang Polisi dengan senjata tajam jenis pisau belati hingga mengakibatkan korban harus di rawat di rumah sakit yang kemudian meninggal dunia.

Kapolsek Kuta Utara Komisaris Polisi, I Wayan Arta Ariawan, Senin (2/5/2016) menegaskan Polisi terpaksa melumpuhkan Amokrane Sabet hingga tewas, lantaran pria Prancis ini melakukan perlawanan kepada petugas dengan senjata tajam.

“Anggota kami sudah berikan peringatan sampai tiga kali tembakan. Namun peringatan itu tidak membuat bule tersebut menyerah, bahkan justru dia menyerang anggota kami dengan sajam…”ujar Kompol Arta.

Kronologi penembakan terhadap bule yang sering bikin ini berawal dari laporkan warga dan desa adat setempat. Selain sering di restoran tidak bayar, bule ini kerap melakukan tindakan pencabulan terhadap sejumlah wanita di lokasi Berawa Kuta.

Berdasarkan laporan itu, polisi melakukan upaya pemanggilan bahkan pengamanan namun selalu gagal. Hingga akirnya, Senin (2/5/2016) Polisi mendatangi kediaman Amukrane untuk melakukan upaya paksa.

Rombongan Polisi beranggotakan 25 personil yang terdiri dari Kapolsek, Komisaris Polisi, I Wayan Arta Ariawan, Kaur Bin Plin Kompol I Gede Mustika,1unit Brimob kompi II Batalion B Polda Bali dipimpin Aiptu I Made Cakra, Dalmas Polda Bali dipimpin Iptu Ishak Koko Hosio, anggota Polsek Kuta Utara dan Kabid Penindakan Imigrasi Bandara Ngurah Rai M. Soleh.

Awalnya sempat dilakukan negosiasi antara petugas yang dibantu penterjemah bahasa, namun justru Amokrane melawan dengan membawa pisau belati menantang petugas untuk berkelahi dan minta ditembak. Amukrane juga melontarkan kata-kata menghina Polisi dan Presiden Jokowi.

Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Tembakan peringatan justru malah dilawan Amukrane dengan mengejar petugas menggunakan belati. Salah satu petugas menjadi korban, terpaksa bule Perancis ini di tembak hingga mati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.