SIDANG KASUS PEMBUNUHAN “SALIM KANCIL” WEDUNG DEMAK GEGER DAN RICUH

Jt.com-Demak-Sidang kesekian kali kasus pembunuhan aktifis lingkungan (mirip dengan kasus salim kancil Lumajang, Jawa Timur) Desa Bongo Lor, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak yang terjadi beberapa bulan lalu, di Pengadilan Negeri (PN) Demak, kamis (14/7/2016) sekitar pukul 14.00 WIB berlangsung ricuh.

Entah siapa yang memulai, tiba-tiba dari dalam rung sidang PN Demak terjadi keributan. Keluarga korban dan warga pesisir Wedung Demak tersebut terdengar berteriak menghujat terdakwa utama Soleman (47) bahkan ada beberapa warga yang hendak menghakimi sendiri terdakwa dalam ruang sidang.

Beruntung aparat keamanan dari Polres Demak, Satpam dan petugas Kejaksaan segera sigap sehingga emosi warga dapat di redam. Warga yang tersulut emosi akirnya mau di ajak keluar sidang dengan cara halus.

Namun  demikian ternyata warga yang mau di bujuk secara halus bukan di bentak-bentak malah melampiaskan emosinya kepada terdakwa yang berada didalam sel tahanan PN Demak. Kali ini aparat polres Demak juga berhasil menenangkan emosi warga agar tidak mendekat ke sel tahanan.

Mendapat laporan dari pihak PN Demak, kalau suasana sidang pembunuhan ricuh, Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo SIK segera menambah jumlah personil ke PN Demak untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan dengan sistem sebagian personil menyebar ke beberapa kerumunan warga yang berjumlah ratusan, menambah personil yang berada di dalam sidang, serta sebagian lagi bersenjata lengkap membuat pagar betis dari pintu keluar ruang sidang menuju sel tahanan.

Andy (35) salah satu pengunjung PN kepada Jt menyatakan, ricuh seperti ini sudah berlangsung ke 2 kali ini. Andy juga menyayangkan jumlah personil Polres yang sangat terbatas serta tak ada satupun wartawan yang meliput kejadian ricuh minggu lalu.

“Harusnya pihak PN disini minta tambahan anggota Polisi kepada Kapolres Demak karena sidang sebelumnya juga terjadi keributan. Kasihan Polisi yang minggu lalu jaga di sini…sampai kewalahan menghadapi ratusan warga yang emosi terhadap pelaku. Wajar dong warga emosi…kan ini urusan nyawa…”kata Andy.

Salah seorang pengacara yang enggan di sebut namanya menyayangkan kejadian ricuh yang ke 2 kali dalam sidang di PN Demak.

“Harusnya PN Demak belajar dari ricuh sidang sebelumnya. Saya waktu itu juga di sini… kasihan Polisi yang hanya berjumlah sekitar 6 orang harus menghadapi ratusan warga yang emosi sementara Polisi yang jaga disini juga harus manjaga tahanan lain. Harusnya sidang kali ini PN minta tambahan Polisi dong. Kapolres Demak pasti menambahi. Kalau terjadi apa-apa Polisi yang di hujat…di tuduh tidak becus menjaga sidang. Nyatanya setelah terjadi ricuh dalam sidang, Kapolres mengirim tambahan anggotanya to…”ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.