SETELAH FREDDY BUDIMAN DIEKSEKUSI, KENAPA KONTRAS BARU BUKA RAHASIA (bagian 1)

Jt.Com-jakarta-Kematian sang Raja Ekstasi Freddy setelah dieksekusi oleh regu tembak  Jum’at (29/7/2016) sekitar pukul 00.40 WIB karena kasus Narkoba seakan dimanfaatkan pihak Kontras untuk membuka rahasia yang menyudutkan pihak Polri, TNI, BNN dan Bea Cukai. Bahkan (katanya) Freddy memakai mobil dinas TNI untuk dijadikan sarana operasional dalam menjalankan bisnis haramnya.

Koordinator Kontras Haris Azhar, mengaku (katanya) mempunyai pengalaman bertemu Freddy Budiman dan di ceritakan banyak hal terutama korban kasus rekayasa yang dipidana hukuman mati ketika memberikan pendidikan HAM pada saat masa kampanye Pilpres 2014 silam.

Kepada wartawan, Jum’at (29/7/2016) Haris menyatakan “Saya bertemu dengan John Refra alias John Kei, juga Freddy Budiman, terpidana mati kasus Narkoba. saya juga bertemu Rodrigo Gularte, narapidana WN Brasil yang dieksekusi gelombang kedua (April 2015)…” kata Haris.

Haris menceritakan (versi Haris) di awali dengan pertemuan antara dirinya dengan Freddy di sebuah ruangan yang diawasi Kalapas Nusakambangan Sitinjak, dua pelayan gereja, dan John Kei yang sampai berlangsung sekitar 2 jam. Pembicaraan itu menyangkut pengakuan Freddy Budiman yang siap dihukum mati akibat menjalankan bisnis narkobanya, serta kekecewaan Freddy kepada penegak humum.

“Pak Haris… saya bukan orang yang takut mati. Saya siap dihukum mati karena kejahatan yang pernah saya lakukan, saya tahu risikonya. Tetapi saya juga kecewa dengan para pejabat dan penegak hukumnya…” kata Haris (mengingat) ucapan Freddy.

Haris kemudian mengatakan Freddy mengaku memiliki bos besar dari Cina, Freddy mengatur cara menyelundupkan narkoba dengan jalan menghubungi Polisi, TNI, BNN dan Bea Cukai dan (katanya) orang-orang yang di hubungi Freddy juga nitip harga. (Waw…)

“Saya bukan bandar pak… saya hanya operator penyelundupan narkoba skala besar, saya memiliki bos ada di China. Ketika saya menyelundupkan narkoba, saya acarain (atur) itu. Saya telepon Polisi, BNN, Bea Cukai dan orang-orang yang saya telpon itu semuanya nitip harga. Dari keuntungan penjualan (termasuk titipan harga), saya bisa bagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu…”(katanya) Freddy kepada Haris.

Pengakuan Haris yang kemudian banyak di rilis di berbagai media termasuk media sosial yang terkesan menyudutkan TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai tak pelak menjadi heboh.

Salah satunya yang termakan pengakuan Haris adalah Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu yang langsung menegaskan pihaknya (komisi III-DPR) akan mengundang Koordinator KontraS Haris Azhar.

Menurut Masinton terkait kesaksian Freddy Budiman kepada Haris yang (katanya) bercerita dan di dengar langsung oleh Haris tentang kebobrokan aparat negara dalam “Informasi itu menarik dan harus ditelusuri kebenaranya. Komisi III akan mengundang Haris untuk diskusi, sejauh mana kebenaran informasi tersebut. Sehingga kami nanti juga bisa menelusuri…” kata Masinton kepada wartawan, Jum’at (29/7/2016).

Masinton nampaknya sangat berhati-hati dengan masalah ini dan berharap Haris Azhar memiliki bukti rekaman atas pengakuan Freddy tersebut. Dengan Haris memiliki bukti rekaman, Masinton memastikan Komisi III akan melakukan penelusuran masalah yang menyangkut institusi Pemerintah ini yang akan mempunyai dampak luar biasa. Masinton juga mengaku merasa merinding dengan kasus ini.

“Kalau informasi yang ada dan memang benar seperti disampaikan Freddy kepada Haris, merinding juga saya. Di situ melibatkan oknum-oknum Polri, BNN, Bea Cukai dan perwira tinggi TNI yang mobilnya dipakai. Ada juga yang sampai nitip-nitip harga segala…” ujarnya.

Kalau informasi Freddy kepada haris benar, maka menurut Masinton ada mafia besar dan sudah terorganisir yang membahayakan Negara. Negara dalam status darurat Narkoba.

“kalau yang disampaikan dalam versi Freddy pada Haris benar, artinya narkoba sudah membahayakan negara, karena melibatkan banyak pihak…”imbuh Masinton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.