Jt.com-solo-Pernyataan resmi Polda Jawa Tengah terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah disampaikan langsung Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Senin (11/7/2016).
Kapolda memastikan, pelaku bom bunuh diri pada 5 Juli 2016 pukul 07.30 WIB (sehari jelang Idul Fitri) adalah Nur Rohman. Dia merupakan DPO dari jaringan bom Bekasi, Jawa Barat.
“Berdasar olah TKP yang dilakukan tim gabungan Inafis, DVI dan Labfor Polri, telah berhasil teridentifikasi pelaku bom bunuh diri berdasar finger print sesuai dengan buronan jaringan bom Bekasi, atas nama Nur Rohman. Nur Rohman akhir tahun lalu sudah tertangkap tapi ia berhasil melarikan diri dan terakir meledakkan diri di Mapolresta Solo…” Ungkap Irjen Condro Kirono di Mapolresta Solo.
Untuk menambah bahan pemeriksaan, Polisi telah memanggil Siti Aminah (istri Nur Rohman), dan keluarga untuk memastikan bahwa Nur Rohman itu merupakan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo.
” Saat ditunjukkan kepada Siti Aminah, dia membenarkan bahwa itu Nur Rohman….” kata Condro.
Untuk lebih meyakinkan bahwa Nur Rohman adalah pelaku bom bunuh diri solo, Polisi juga melakukan tes Ante-mortem (Ante-mortem adalah data-data seseorang saat dia masih hidup berdasarkan data sidik jari, DNA, gigi, tanda lahir, ciri-ciri fisik yang juga bisa di dapat dari keluarga ) Untuk keperluan tersebut polisi memanggil dua anak biologis dari Nur Rohman.
” Di laporkan bahwa DNA Nur Rohman identik dengan DNA dua anaknya. Jadi dapat kita pastikan 99,9 % pelaku bom bunuh diri merupakan Nur Rohman…” ungkap Condro.
Kapolda juga menjelaskan secara ditail untuk mengungkap pelaku bom bunuh diri tersebut, Polisi telah mengolah TKP serta memanggil 26 saksi untuk dimintai keterangan.
“Kami tegaskan bahwa bom bunuh diri ini termasuk low explosive dengan casing dari rice cooker. Bahan baku bom rakitan ini terdiri dari beberapa bahan kimia tertentu yang sudah dicampur…” kata Condro.
