SETELAH FREDDY BUDIMAN DIEKSEKUSI, KENAPA KONTRAS BARU BUKA RAHASIA (bagian 2)

Jt.Com-jakarta– Curhatan bisnis narkoba Freddy Budiman yang (katanya) melibatkan sejumlah pejabat TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai mulai rame dibicarakan pubblik.

Curhatan pengimpor ekstasi dari Cina, Freddy Budiman saat dikunjungi Koordinator Kontras, Harris Azhar di Lapas Nusakambangan yang mulai santer beredar di berbagai media masa termasuk media sosial walau belum tentu benar terkesan menyudutkan institusi Penegak Hukum Indonesia.

Kabar kontroversi ini di hembuskan pertama kali oleh Koordinator Kontras, Harris Azhar setelah sang gembong narkoba di eksekusi mati oleh regu tembak Polda jateng.

Harris Azhar di kantor kontras, Jumat (28/7/2016) dengan tegas mengaku bertanggung jawab atas curhatan bisnis narkoba Freddy Budiman kepadanya yang terkesan menyudutkan pejabat TNI, Polri, BNN, dan bea Cukai. Namun Haris mengaku Freddy saat itu tak menyebutkan nama-nama pejabat tersebut yang terlibat.

“Freddy bilang coba cek di pledoi. Nah… pas saya balik dari Nusakambangan saya minta teman untuk cek pledoi Freddy. Ternyata di MA cuma ada putusan saja. Enggak ada pledoi…” kata Harris.

Haris juga mengatakan bahwa saat itu pihaknya (kontras) pernah menelusuri surat pledoi atas nama Freddy Budiman di Pengadilan Jakarta Barat dan Pengadilan Tinggi Jakarta, namun pledoi tersebut tidak pernah ada. (mungkinkah pledoi Freddy sengaja di hilangkan…?)

“Kita sudah coba cari pledoi Freddy tapi enggak ketemu. Di putusan juga enggak ada isi yang disebut soal pledoi Freddy…” kata Haris.

Pihak Kontras kemudian mencari alamat kuasa hukum Freddy Budiman lewat beberapa informasi dan artikel diberbagai media massa. Namun Haris mengaku alamat kantor kuasa hukum Freddy sudah pindah dan tidak diketahui alamatnya yang baru. (ups…alamat kantor pengacara pindah koq gak ada alamatnya yang baru…)

“Pas kita telusuri alamat kuasa hukum Freddy Budiman enggak ada. Tapi justru malah muncul di persidangan (soal) prajurit TNI yang dari Bais…”imbuh Haris.

Haris lantas menambahkan, Kontras siap membantu penegak hukum untuk menemukan petunjuk dan kebenaran curhatan Freddy kepadanya. Ada petunjuk lain kata Haris yang diceritakan Freddy Budiman yang bisa dijadikan tambahan informasi aparat penegak hukum. (Haris mulai melempar batu sembunyi tangan-cari aman)

“Soal saya dibebankan tentang pembuktian atas kebenarannya, mohon maaf… saya bukan pejabat negara yang dibantu dengan fasilitas negara untuk membuktikan masalah ini. Tapi saya mau dan siap membantu. Ada petunjuk lain yang menggambarkan suatu tempat untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan…” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.