PKS DEMAK PERANG TERHADAP WABAH DB SEBELUM MENJADI KLB

Jt. Com-Demak-Penyakit DB (Demam Berdarah) merupakan penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang di ditularkan Aedes Aegypti. Jenis penyakit yang mematikan ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu Demam Berdarah (DB) dan Demam Berdarah Dengue (DBD-DB yang lebih parah dengan gejala pendarahan dan syok yang berujung kematian).

Kejadian ditemukan pasien DB di Desa Ngemplak, kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak yang sudah memakan 1 orang meninggal dunia dan puluhan orang yang masih dirawat di Rumah Sakit Pelita, Mranggen Demak dan Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Semarang membuat M Syahri (55) dan Nur Zaid (45), kamis (15/9/2016) berinisiatif melaporkan kejadian ini kepada Suhadi(anggota DPRD dari Fraksi PKS) untuk segera mengusahakan langkah terbaik.

Menerima laporan tersebut, Suhadi dan relawan PKS langsung menuju lokasi serta segera melakukan diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat di desa tersebut. Diskusi cepat akirnya memutuskan untuk segera memrangi peredaran nyamuk yang berbahaya ini dengan melakukan Fogging. Suhadipun segera melaukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Demak yang memang mempunyai alat Fogging beserta kelengkapanya.

Minggu (18/9/2016), sekitar pukul 13.30 WIB Suhadi memimpin langsung relawan PKS melakukan Fogging dimulai RT 8/ II Desa Ngemplak tempat ditemukan 1 pasien meninggal dunia. Fogging kali ini di rencanakan akan berlangsung hingga hari Rabu (21/9/2016) sampai seluruh warga Desa Ngemplak mendapat jatah Fogging yang sama.

Ketika dimintai konfirmasi, Suhadi (yang akrab dipanggil Bang Hadi) melalui sambungan telepon, Minggu (18/9/2016) menyatakan PKS melihat masalah ini adalah masalah sosial yang butuh penanganan cepat karena menyangkut nyawa manusia. Sebelum penyakit DB ini menyebar kemudian menjadi penyakit dengan status KLB, PKS bersama warga setempat segera melakukan Fogging  secara merata.

“Penyakit DB tidak bisa dianggap remeh apalagi penangananya harus melalui birokrasi yang berbelit-belit. Pasien yang terkena DB apalagi kemudian mengalami perdarahan biasanya terjadi 3-5 hari pasca munculnya demam yang banyak terjadi berujung pada kematian bagi PKS harus segera diatasi. Banyak informasi yang menyatakan pola kejadian DD/DBD saat ini cenderung berubah, tidak lagi hanya terjadi pada masa pancaroba atau musim penghujan seperti tahun-tahun sebelumnya, namun sekarang bisa terjadi sepanjang musim serta memiliki gejala-gejala yang tidak jelas. Kabupaten Demak merupakan daerah yang berpotensi menjadi daerah dengan angka kejadian DD/DBD tinggi. DD/DBD menyebar dengan cepat dan menyerang siapa saja. Pemerintah dan semua elemen masyarakat hendaknya saling berkoordinasi dengan cepat tanggap dan cermat sebelum DB/ DBD menjadi wabah dengan klasifikasi KLB banyak orang. Banyak pasien masyarakat Demak mengalaminya setiap tahun dan sebagian besar adalah anak-anak…”kata Bang Hadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.